Rabu, 19 November 2014

IP ADDRESS

IP ADDRESS

                                                                                                                                               
         Untuk mengatur alamat masing-masing komputer pada suatu jaringan, digunakan IP ADDRESS. IP ADDRESS adalah suatu alamat yang diberikan ke peralatan jaringan komputer untuk dapat diidentifikasi oleh komputer yang lain. Dengan demikian masing-masing  komputer dapat melakukan proses tukar-menukar data/informasi, mengakses internet, atau mengakses ke suatu jaringan komputer dengan menggunakan protocol TCP/IP. IP ADDRESS digunakan untuk mengidentifikasi interface jaringan pada host dari suatu mesin (komputer). IP ADDRESS terdiri dari sekelompok bilangan biner 32 bit yang dibagi menjadi 4 bagian. Masing-masing bagian terdiri dari 8 bit, yang berarti memiliki nilai desimal dari 0 sampai 255. Tiap 8 bit ini disebut sebagai oktet. Panjang IP Address versi 4 yaitu 32 bit mulai dari angka 0.0.0.0 (00000000.00000000.00000000.00000000) sampai dengan 255.255.255 (11111111.11111111.11111111.11111111). IP Address dapat dipisahkan menjadi dua bagian, yaitu host ID dan Network ID. Host ID berfungsi untuk mengidentifikasi host dalam suatu jaringan. Sedangkan Network ID berfungsi untuk mengidentifikasi suatu jaringan dari jaringan yang lain. Hal ini berarti seluruh host yang tersambung dalam jaringan yang sama memiliki Network ID yang sama pula. Sebagian dari bit-bit bagian awal dari IP Address merupakan network ID atau network number, sedangkan sisanya untuk host. Garis pemisah antara bagian network dan host tidak tetap (konstan), tergantung pada kelas network yang kita gunakan. Terdapat beberapa kelas IP Address yang digunakan dalam TCP/IP dalam suatu jaringan, yaitu kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, dan kelas E.

Ø  IP kelas A
IP Address kelas A terdiri atas 8 bit uuntuk network ID dan sisanya 24 bit digunakan untuk host ID, sehingga IP address kelas A digunakan untuk jaringan dengan jumlah host sangat besar. Pada bit pertama diberikan angka 0 sampai dengan 127. Bit pertama di set 0 sehingga IP Address kelas A dimulai dari “00000000.00000000.00000000” sampai dengan “01111111.11111111.11111111.11111111”. atau jika dikonversi ke bilangan desimal yaitu “0.0.0.0” sampai dengan “127.255.255.255”. dengan demikian secara teori akan terdapat 128  network (27)  dari “0.XXX.XXX.XXX” sampai dengan “127.XXX.XXX.XXX” yang masing-masing network memiliki 224 atau 16.777.216 host. Namun secara aktual hadianya terdapat 126 jaringan yang tersedia karena ada 2 alamat yang disisakan untuk tujuan tertentu, yaitu “0.XXX.XXX.XXX” dan “127.XXX.XXX.XXX”. Jadi kesimpulannya IP Address berdasarkan network yang bisa digunakan yaitu mulai dari “1.XXX.XXX.XXX” sampai dengan “126.XXX.XXX.XXX”.

Karakteristik IP kelas A :
Format : 0NNNNNNN.HHHHHHHH.HHHHHHHH
Bit pertama : 0
Network ID : 8 bit
Host ID : 24 bit
Oktat pertama : 0 - 127
Jumlah Network : 126 (untuk 0 dan 127 dicadangkan)
Rentang IP : 1.X.X.X – 126.X.X.X
Jumlah IP address : 16.777.214






Ø  IP KELAS B
IP addres kelas B terdiri dari 16 bit untuk network ID dan sisanya 16 bit digunakan untuk host ID, sehingga IP address kelas B digunakan untuk jaringan dengan jumlah host tidak terlalu besar. Pada 2 bit pertama, diberikan angka 10. 16 bit pertama pada IP address kelas B yaitu berfungsi sebagai netID dan 16 bit berikutnya merupakan hostID. Kemudian dua bit pertama di set 10 sehingga IP address kelas B dimulai dari :
Starting =  “10000000.00000000.00000000”,            END = “10111111.11111111.11111111.11111111”. dengan demikian secara teoristis akan terdapat 214 atau 16.384 network, dimulai dari “128.0.XXX.XXX” sampai dengan “255.XXX.XXX.XXX” yang masing-masing net/work memiliki 216 atau 65.536 host. Karena hanya 2 alamat yang akan digunakan untuk tujuan khusus maka hostID tersedia efektif adalah sebanyak 65.534 Host.

Karakteristik IP kelas B :
Format : 10NNNNNN.NNNNNNNN.HHHHHHHH.HHHHHHHH
Bit pertama : 10
Network ID : 16 bit
Host ID : 16 bit
Oktat pertama : 128 - 191
Jumlah Network : 16.384
Rentang IP : 128.1.X.X – 191.255.X.X
Jumlah IP address : 65. 534




Ø  IP KELAS C
IP address kelas C terdiri atas 24 bit untuk network ID dan sisanya 8 bit digunakan untuk host ID, sehingga IP address kelas C digunakan untuk jaringan berukuran kecil. Kelas C biasanya digunakan untuk jaringan Local Area Network (LAN). Pada tiga bit pertama, diberikan angka 110. Pada IP Address kelas C, 24 bit pertama berfungsi sebagai NetID kemudian untuk 8 bit berikutnya dialokasikan untuk hostID. IP Address kelas C, mangambil 3 bit pertama yang diset 110 sehingga menjadi “11011111.11111111.11111111.11111111” atau 192.0.0.0” sampai “223.255.255.255”. jadi secara teori terdapat 221 atau 2.097.152 network dari “192.0.0.XXX” sampai “223.255.255.XXX” yang masing-masing network memiliki 28 atau 256 Host.

Karakteristik IP kelas C :
Format : 110NNNNN.NNNNNNNN.NNNNNNNN.HHHHHHHH
Bit pertama : 110
network ID : 24 bit
Host ID : 8 bit
Oktat pertama : 192 - 223
Jumlah network : 2.097.152
Rentang IP : 192.0.0.X – 223.255.255.X
Jumlah IP Address : 254


IP ADDRESS

                                                                                                                                               
Untuk mengatur alamat masing-masing komputer pada suatu jaringan, digunakan IP ADDRESS. IP ADDRESS adalah suatu alamat yang diberikan ke peralatan jaringan komputer untuk dapat diidentifikasi oleh komputer yang lain. Dengan demikian masing-masing  komputer dapat melakukan proses tukar-menukar data/informasi, mengakses internet, atau mengakses ke suatu jaringan komputer dengan menggunakan protocol TCP/IP. IP ADDRESS digunakan untuk mengidentifikasi interface jaringan pada host dari suatu mesin (komputer). IP ADDRESS terdiri dari sekelompok bilangan biner 32 bit yang dibagi menjadi 4 bagian. Masing-masing bagian terdiri dari 8 bit, yang berarti memiliki nilai desimal dari 0 sampai 255. Tiap 8 bit ini disebut sebagai oktet. Panjang IP Address versi 4 yaitu 32 bit mulai dari angka 0.0.0.0 (00000000.00000000.00000000.00000000) sampai dengan 255.255.255 (11111111.11111111.11111111.11111111). IP Address dapat dipisahkan menjadi dua bagian, yaitu host ID dan Network ID. Host ID berfungsi untuk mengidentifikasi host dalam suatu jaringan. Sedangkan Network ID berfungsi untuk mengidentifikasi suatu jaringan dari jaringan yang lain. Hal ini berarti seluruh host yang tersambung dalam jaringan yang sama memiliki Network ID yang sama pula. Sebagian dari bit-bit bagian awal dari IP Address merupakan network ID atau network number, sedangkan sisanya untuk host. Garis pemisah antara bagian network dan host tidak tetap (konstan), tergantung pada kelas network yang kita gunakan. Terdapat beberapa kelas IP Address yang digunakan dalam TCP/IP dalam suatu jaringan, yaitu kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, dan kelas E.

Ø  IP kelas A
IP Address kelas A terdiri atas 8 bit uuntuk network ID dan sisanya 24 bit digunakan untuk host ID, sehingga IP address kelas A digunakan untuk jaringan dengan jumlah host sangat besar. Pada bit pertama diberikan angka 0 sampai dengan 127. Bit pertama di set 0 sehingga IP Address kelas A dimulai dari “00000000.00000000.00000000” sampai dengan “01111111.11111111.11111111.11111111”. atau jika dikonversi ke bilangan desimal yaitu “0.0.0.0” sampai dengan “127.255.255.255”. dengan demikian secara teori akan terdapat 128  network (27)  dari “0.XXX.XXX.XXX” sampai dengan “127.XXX.XXX.XXX” yang masing-masing network memiliki 224 atau 16.777.216 host. Namun secara aktual hadianya terdapat 126 jaringan yang tersedia karena ada 2 alamat yang disisakan untuk tujuan tertentu, yaitu “0.XXX.XXX.XXX” dan “127.XXX.XXX.XXX”. Jadi kesimpulannya IP Address berdasarkan network yang bisa digunakan yaitu mulai dari “1.XXX.XXX.XXX” sampai dengan “126.XXX.XXX.XXX”.

Karakteristik IP kelas A :
Format : 0NNNNNNN.HHHHHHHH.HHHHHHHH
Bit pertama : 0
Network ID : 8 bit
Host ID : 24 bit
Oktat pertama : 0 - 127
Jumlah Network : 126 (untuk 0 dan 127 dicadangkan)
Rentang IP : 1.X.X.X – 126.X.X.X
Jumlah IP address : 16.777.214






Ø  IP KELAS B
IP addres kelas B terdiri dari 16 bit untuk network ID dan sisanya 16 bit digunakan untuk host ID, sehingga IP address kelas B digunakan untuk jaringan dengan jumlah host tidak terlalu besar. Pada 2 bit pertama, diberikan angka 10. 16 bit pertama pada IP address kelas B yaitu berfungsi sebagai netID dan 16 bit berikutnya merupakan hostID. Kemudian dua bit pertama di set 10 sehingga IP address kelas B dimulai dari :
Starting =  “10000000.00000000.00000000”,            END = “10111111.11111111.11111111.11111111”. dengan demikian secara teoristis akan terdapat 214 atau 16.384 network, dimulai dari “128.0.XXX.XXX” sampai dengan “255.XXX.XXX.XXX” yang masing-masing net/work memiliki 216 atau 65.536 host. Karena hanya 2 alamat yang akan digunakan untuk tujuan khusus maka hostID tersedia efektif adalah sebanyak 65.534 Host.

Karakteristik IP kelas B :
Format : 10NNNNNN.NNNNNNNN.HHHHHHHH.HHHHHHHH
Bit pertama : 10
Network ID : 16 bit
Host ID : 16 bit
Oktat pertama : 128 - 191
Jumlah Network : 16.384
Rentang IP : 128.1.X.X – 191.255.X.X
Jumlah IP address : 65. 534




Ø  IP KELAS C
IP address kelas C terdiri atas 24 bit untuk network ID dan sisanya 8 bit digunakan untuk host ID, sehingga IP address kelas C digunakan untuk jaringan berukuran kecil. Kelas C biasanya digunakan untuk jaringan Local Area Network (LAN). Pada tiga bit pertama, diberikan angka 110. Pada IP Address kelas C, 24 bit pertama berfungsi sebagai NetID kemudian untuk 8 bit berikutnya dialokasikan untuk hostID. IP Address kelas C, mangambil 3 bit pertama yang diset 110 sehingga menjadi “11011111.11111111.11111111.11111111” atau 192.0.0.0” sampai “223.255.255.255”. jadi secara teori terdapat 221 atau 2.097.152 network dari “192.0.0.XXX” sampai “223.255.255.XXX” yang masing-masing network memiliki 28 atau 256 Host.

Karakteristik IP kelas C :
Format : 110NNNNN.NNNNNNNN.NNNNNNNN.HHHHHHHH
Bit pertama : 110
network ID : 24 bit
Host ID : 8 bit
Oktat pertama : 192 - 223
Jumlah network : 2.097.152
Rentang IP : 192.0.0.X – 223.255.255.X
Jumlah IP Address : 254


Senin, 03 November 2014

Hardware pendukung jaringan

Jaringan komputer merupakan sekumpulan komputer berjumlah banyak yang terpisah-pisah akan tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan tugasnya. Dalam membentuk jaringan, komputer juga meminta dan memberikan layanan (service). Pihak yang meminta layanan disebut client dan yang memberi layanan disebut server. Arsitektur ini disebut dengan system client-server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer.
            Adapun tujujuan jaringan komputer adalah sebagai berikut :
1.      Resource sharing (berbagi sumber)
2.      Hight reliability (kehandalan tinggi)
3.      Menghemat uang
4.      Scalability
5.      Medium komunikasi
6.      Akses informasi lain
7.      Komunikasi ke orang-orang
8.      Hiburan interaktif.

PERANGKAT KERAS JARINGAN KOMPUTER

1.      Router
rooter.jpg
Router merupakan perangkat jaringan yang digunakan untuk menghubungkan 1 jaringan dengan jaringan lainnya untuk mendapatkan route (jalur) terbaik. Router merupakan perangkat jaringan yang bekerja pada OSI layer 3 (Network layer), yang berfungsi untuk memindahkan paket-paket antar jaringan menggunakan alamat logikanya. Router memiliki table routing yang melakukan pencatatan terhadap semua alamat jaringan yang diketahui dan lintasan yang mengkin dilalui serta waktu tempuhnya. Router bekerja hanya jika protocol jaringan yang dikonfigurasi adalah protocol yang routable seperti TCP/IP atau IPX/SPX. Ini berbeda dangan bridge yangbersifat protocol independent.
2.      Bridge
bridge.jpeg
Bridge adalah perangkat jaringan yang digunakan untuk memecahkan jaringan yang besar. Bridge bekerja pada layer data link dari model OSI. Bridge bekerja dengan mengenali alamat MAC asal yang mentransmisi data ke jaringan dan secara otomatis membangun sebuah table internal. Table ini berfungsi untuk menentukan ke segmen mana paket akan diroute dan menyediakan kemampuan filtering. Bridge juga dapat digunakan untuk membangun 2 buah media jaringan yang berbeda, seperti kabel UTP dengan kabel serat Optic.

3.      Hub
hub.jpg
Hub juga disebut repeater, hub merupakan komponen jaringan yang digunakan di dalam jaringan  10 Mbps tradisional untuk menghubungkan komputer ke komputer dalam skala kecil (LAN). Hub juga merupakan perangkat jaringan yang bekerja pada OSI layer 1 (Physical). Pada perangkat hub semua anggota jaringan yang terhubung dengan perangkat ini melakukan transmisi data pada jaringan (collision domain). Ini berarti jika lebih dari 1 komputer mengirim data ke jaringan secara bersamaan, maka tidak satupun komputer yang dapat memanfaatkan 100% bandwidth jaringan yang tersedia.





4.      Switch
swict.jpg
Switch adalah device sederhana yang juga berfungsi untuk menghhubungkan multiple komputer. Switch memang identik dengan hub, tetapi switch lebih cerdas dan memiliki performa tinggi dibanding hub. Switch mengirim paket data langsung ketujuan yang dituju pengirim, kecepatan transfer data tetap karena yang dituju hanya 1 tujuan. Switch dibagi menjadi 2 type utama, yaitu switch layer 2 dan switch layer 3. Switch layer 2 bekerja pada layer data link model OSI dan berdasarkan teknologi bridging. Switch type ini membangun koneksi logika antar port berdasarkan pada alamat MAC. Switch layer 3 beroperasi pada layer 3 dari model OSI dan berdasarkan teknologi routing switch seperti ini membangun koneksi logika antar port berdasarkan alamat jaringan. Switch ini dapat digunakan untuk menghubungkann jaringan-jaringan yang berada dalam suatu internetwork.

5.      NIC (NETWORK INTERFACE CARD)
Nic.jpg
Kartu jaringan atau LAN Card dipasang pada setiap komputer yang akan dihubungkan ke suatu jaringan komputer. Banyak jenis dan merk kartu jaringan yang tersedia di pasar, namun beberapa hal pokok yang perlu diketahui dari kartu jaringan yaitu type kartu ISA atau PCIN dengan kecpatan 10 atau 10/100 Mbps, harus sesuai dengan type Ethernet hub atau switching yang akan digunakan, jenis protocol dan jenis kabel yang didukungnya, disamping itu juga mengesampingkan kwalitas produk. Komputer jenis terbaru tidak dilengkapi dengan slot ISA bahkan Network Interface , umumnya merupakan onboard system, artinya sudah tersedia pada mainboard sehingga tidak perlu lagi dipasang LAN Card.

6.      Konektor RJ-45
download.jpg
Untuk menghubungkan kabel UTP diperlukan konektor RJ-45 atau sejenis jack yang bentuknya mirip dengan jack kabel telephone namun memiliki lebih banyak lubang kabel. Konektor tersebut dipasang di kedua ujung kabel dengan peralatan Tang khusus UTP. Namun jika belum biasa memasangnya, anda dapat meminta sekaligus pemasangan pada saat membeli kabel UTP.
7.      Wireless
Pengertian wireless sendiri adalah teknologi tanpa kabel, dalam hal ini adalah melakukan telekomunikasi dengan menggunakan gelombang elektromagnetik sebagai media perantara pengganti kabel. Dimasa ini teknologi wireless berkembang sangat pesat, secara kasat mata dapat kita lihat dengan semakin banyaknya pengguna telepon selular, disamping itu berkembang juga teknologi wireless yang digunakan untuk akses internet.
8.      Kabel UTP
download (2).jpg

Kabel UTP merupakan salah satu media transmisi yang paling banyak digunakan untuk membuat sebuah jaringan lokal (Local Area Network), selain karna harganya relative murah, mudah dipasang dan cukup bisa diandalkan. Sesuai dengan namanya Unshielded Twisted Pair berarti kabel pasangan berpilin/terbelit (twisted pair) tanpa pelindung (unshielded). Fungsi lilitan ini adalah sebagai eliminasi terhadap induksi dan kebocoran. Sebelumnya ada juga kabel STP (Shielded Twisted Pair).